Si bodoh itu rupanya tak sadar juga sudah berapa lama ia telah berdiri di sana
Melihat kesana kemari kanan kiri atas bawah
Siang malam tak pernah ia beranjak
Berjalan sedikit sedikit sih tapi kemudian mundur lagi
Lalu, apa sih yang dia katakan?
Ia selalu mengulang kata-kata yang tak penting
Lihat, komat kamit seperti baca mantra saja
Apa sih yang ia lakukan?
Melakukan hal yang itu-itu lagi
Bosan aku melihatnya
‘Sementang’ orang-orang tak menghiraukannya
Orang-orang hanya melihat sekilas lalu pergi
Siang bermimpi malam mengigau
Mimpi itu-itu lagi mengigau itu-itu lagi
Kupikir angin pun ‘ogah’ menyambar tubuhnya
Ia terlalu rapuh
Debunya akan merepotkan sekeliling
Apalagi hujan yang tak senantiasa turun
Rugi katanya kalau kalau ia turun dan bertemu dengannya
Mungkin ia akan mencair dan mengalir tak karuan kemana mana
Sampai panas matahari pun mungkin bosan memanggangnya
Kasihan dia
..
Sudah, lebih baik kucari orang yang lebih pantas kuperhatikan
Ah, mungkin dia!